Jumpa kembali pembaca sekalian yang sesekali mengunjungi blog saya untuk mencari tutorial tentang mikrotik, nah dalam artikel kali ini akan di bahas tentang manajemen bandwidth menggunakan Queue Tree tentunya metode ini akan lebih bagus di bandingkan simple queue.
Konfigurasi kali ini lebih mudah karena cukup menggunakan terminal, anda bisa copy paste script di bawah untuk mengatur bandwidth dengan sarat ip address anda sesuaikan terlebih dahulu jangan langsung copy paste.
Pada Queue Tree manajmeen bandwidth membutuhkan marking packet istilahnya adalah penanda kita harus mebuat mark untuk mendefinisikan sebuah koneksi terlebih dahulu agar manajemen bandwidth dapat di lakukan.
Saya akan menandai paket dari komputer prioritas misalnya milik Bos yang mempunyai IP Address 192.168.100.25 yang mempunyai prioritas bandwidth lebih besar akan saya tandai dengan nama boss.down/up . Sedangkan untuk komputer karyawan akan mendapatkan prioritas bandwidth kedua saya tandai dengan nama staff.down/up.
Langkah konfigurasi kita buat terlebih dahulu mark packet download dan upload punya boss terlebih dahulu IP >> Firewall >> Mangle
/ip firewall mangle add action=mark-packet chain=forward dst-address=192.168.100.25 in-interface=\ ether1 log-prefix="" new-packet-mark=boss.down passthrough=no add action=mark-packet chain=postrouting log-prefix="" new-packet-mark=boss.up \ out-interface=ether2 passthrough=no src-address=192.168.100.25
Kedua, kita tandai paket download & upload komputer semua karyawan. IP >> Firewall >> Mangle
/ip firewall mangle add action=mark-packet chain=prerouting in-interface=ether1 log-prefix="" \ new-packet-mark=staff.down passthrough=no add action=mark-packet chain=postrouting log-prefix="" new-packet-mark=staff.up \ out-interface=ether2 passthrough=no
Karena pada rules firewall mangle di mikrotik berlaku urutan, jadi pada marking koneksi komputer karyawan tidak usah dimasukan lebih spesifik parameter src-address/dst-address nya.
Karena pada baris 1 & 2 sudah ada marking untuk IP address si bos, jadi pada rules dibawahnya IP Address 192.168.1000.25 akan diabaikan karena sudah diproses terlebih dahulu.
Mikrotik akan menganggap pada mark packet "staff.up & staff.down " adalah paket koneksi download & upload semua IP Address selain 192.168.100.25
Setelah kita menandai koneksi seperti diatas, marking tersebut akan kita gunakan untuk mengatur bandwidth pada Queue Tree.
1) Queue packet boss di batasi 2 Mbps
/queue tree add max-limit=2M name="Download Boss" packet-mark=boss.down parent=global queue=default add max-limit=2M name="Upload Boss" packet-mark=boss.up parent=global queue=default
2) Queue packet Karyawan 1 Mbps
/queue tree add max-limit=1M name="Download Staff" packet-mark=staff.down parent=global queue=default add max-limit=1M name="Upload Staff" packet-mark=staff.up parent=global queue=default
Sampai di sini untuk postingan mengenai Queue Tree konfigurasi sudah selesai tinggal melakukan pengujian dengan bandwidth test menggunakan speedtest, bisa anda coba Semoga berguna.
Tags
mikrotik