Media transmisi menggunakan jaringan wireless sangat efektif dan efisien karena tidak menggunakan kabel tentunya biaya akan semakin murah jika jarak untuk menghubungkan antar node sangat jauh berkilo kilo meter.
Mikrotik menggunakan beberapa mode untuk di gunakan sebagaimana fungsinya apakah akan di fungsikan sebagai access point pemancar atau sebagai penerima station. Perlu di ketahui tidak semua mode wireless mendukung bridge network karena tidak semua mode wireless mendukung L2 bridging terutama mode station.
Berikut beberapa mode wireless mikrotik
1. Mode Alignment Only
Mode Alignment only, biasanya digunakan untuk membantu pada saat pointing dengan mengaktifkan fitur beep/buzzer di router board. Kita bisa menambahkan script jika sinyal dalam kkondisi bagus maka beep akan berbunyi.
2. Mode AP-Bridge
Mode AP-bridge dapat di gunakan sebagai access point untuk melayani banyak client bisa di sebut point to multi point (PTMP). Mode ini bisa kita gunakan untuk network yang sifatnya Routing Maupun Bridging. Fitur AP-Bridge pada perangkat routerboard minimal OS memiliki lisensi level 4
3. Mode Bridge
Mode bridge di gunakan sebagai access point sebagai pemancar dan melayani satu client bisa di sebut dengan point to point (PTP) mode ini bisa di gunakan untuk network yang sifatnya routing maupun bridging. Untuk menggunakan fitur ini minimal OS mendukung lisensi level3. Seperti produk Embedded 5.xGHz jenis SXT-5HnD yang hanya memiliki license level 3, bisa dibuat koneksi point to point.
4. Mode Nstreme dual slave
Untuk menggunakan fitur ini kita memerlukan 2 wireless card dan 2 antenna pada masing-masing wireless router mikrotik
5. Mode Station
Mode station ini digunakan sebagai wireless client/ penerima pada topologi PTP (Point To Point) atau PTMP (Point To Multi Point), wireless Mode station hanya bisa digunakan untuk membuat network yang sifatnya routing, mode ini sangat efektif dan efisian pada sisi wireless client/station tidak membutuhkan bridging .
6. Mode Station-Bridge
Mode Station-Bridge merupakan mode pada interface wireless yang berfungsi sebagai penerima / client dan support untuk bridge network, dengan segmen ip yang sama satu kelas. Seperti gambar di bawah ini menghubungkan kelas network yang sama 192.168.10.0/24 di hubungkan ke kelas network 192.168.10.0/24. Mode ini bisa di gunakan apabila perangkat access point memakai mikrotik.
7. Mode Station-Psudobridge
Pada Mode Station-Pseudobridge support untuk membuat network yang sifatnya Bridge Network, Dalam mode ini terdapat dimana untuk bridging pada L2 tidak bisa dilakukan secara penuh, seperti mac-address sebuah perangkat yang berada di bawah perangkat wireless (PC end user) tidak terbaca pada sisi Access Point.
8. Mode Station-Pesudobridge-Clone
Mode Station-Pseudobridge-Clone mode ini bisa melakukan cloning mac-address, pada sebuah link wireless, yang terbaca pada sisi Access point adalah mac-address dari interface wireless client, jika menggunakan Mode Station-Pesudobridge-Clone yang terbaca adalah mac-address dari perangkat yang terhubung ke station (end user).
9. Mode Station-WDS
Mode Station-WDS berfungsi sebagai penerima/client dari sebuah Access Point yang mengaktifkan protocol WDS, fitur WDS dapat meyebabkan penurunan throughput wireless sampai 50%, vendor yang satu dengan vendor yang lain fungsi WDS ini belum tentu suport dan compatible.
10. Mode WDS-Slave
Mode WDS-Slave ini berfungsi sebagai pemancar (Access Point) dan sebagai penerima (Station) disebut juga sebagai repeater. Merupakan solusi membangun sebuah repeater namun hanya memiliki 1 card wireless.
Nah demikianlah artikel tentang beberapa mode Wireless pada Mikrotik, sehingga menambah pengetahuan kita tentang Mikrotik Semoga berguna..
sumber mikrotik indonesia
Tags
mikrotik
yuhuu...bermanfaat sekali
ReplyDeletelampu service kaca pembesar