Di artikel kali ini saya akan membagikan pengalaman saya setelah kurang lebih empat tahun berlangganan internet indihome, awal saya berlangganan Indihome pada tahun 2016 memilih paket 3 Mbps masih non fiber modem TP-Link td-w8961n adsl2+ 4 port 300 Mbps dan modem ini masih saya gunakan sebagai Access Point untuk jaringan Indihome Fiber lumayan bandel tanpa ada masalah untuk memperluas sinyal WiFi.
Berlangganan internet dari telkom sudah lama, pertama kali pasang speedy untuk warnet dengan sepeed 1 Mbps waktu itu di share 8 komputer masih oke oke saja bermodal Mikrotik RB750 butut masih lumayanlah bagi pelanggan. Berhubung warnet makin sepi akhirnya cabut, selang beberapa tahun pasang lagi paket 3 Mbps.
Berdasarkan pengalaman saya menggunakan jaringan tembaga masih tetep lancar dengan catatan harus merawat titik sambungan kabel tembaga jangan sampai terkelupas dan terkena air saat hujan dan modem tidak boleh deket sama box telpon rumah hahahaa lucu juga ya tapi ini beneran loo, mungkin karena ada interferensi dari sinyal telepon rumah.
Untuk sekarang sudah saya migrasi ke inidihome fiber paket 20 Mbps 2P, pertama kali migrasi saya langsung nemui teknisi indihme kebetulan kenal minta tolong untuk migrasikan ke fiber untuk kecepatan masih lama 3 Mbps.
Setelah full fiber saya mengajukan ke plasa telkom terdekat pindah ke 20 Mbps. Untuk masa pemakaian lancar lancar saja, sampai beberapa tetangga minta share koneksi internet bermodal Wireless router dan kabel LAN serta Mikrotik RB750r2 untuk membagi bandwidth.
Paket 20 Mbps menurut saya masih cukup untuk kebutuhan blogging serta download video dari youtube dan di akses ke beberapa tetanga dekat rumah. Paket bulanan menurut saya sangat murah sebesar Rp 357.000 sudah termasuk PPN 10% entahlah harga segini apa harga promo atau harga resmi saya juga belum tahu.
Saat proses migrasi dari 3 Mbps ke 20 Mbps sebetulnya ada sedikit kendala, saat kecepatan naik saya coba speedtest ternyata dapat 10 Mbps, saat itu saya terima pemberitahuan dari 147 bahwa kecepatan di sistem sudah sesuai dengan paket yang di pilih.
Saya coba hubungi temen kebetulan teknisi, setelah di cek ternyata masih proses dan di suruh menunggu beberapa hari. Kurang dari 5 hari ternyata saya cek kecepatan sudah sesuai paket yang saya pilih.
Selama proses migrasi menurut saya hal seperti itu sangatlah wajar, mengingat harus merubah sistem dan mungkin perlu beberapa hari untuk penyesuaian. Sampai saat ini sama sekali belum ada kendala masalah dan lancar lancar saja. Menurut saya jaringan fiber lebih stabil di banding dengan jaringan tembaga, yang dulu pernah saya gunakan untuk warnet.
Kelemahan jaringan tembaga menurut saya proses penyambungan kabel yang apa adanya saya pernah lihat kabel tembaga cuma di tutup botol air mineral, kadang tanpa di tutup sama sekali menjadikan akses internet sering putus saat musim hujan seandainya sambungan di perbaiki menurut saya juga sama bagusnya namun tidak sebagus fiber.
Dari sisi OLT perangkat tembaga belum memiliki jangkauan yang lumayan jauh sekitar tahun 2009 kemungkinan teknologi masih kurang baik. Namun saat ada penggantian perangkat, saya merasakan bahwa kabel tembaga pun stabil untuk koneksi internet, terbukti saat saya masih menggunakan koneksi 3 Mbps.
Itulah pengalaman saya memakai internet dari ISP Telkom, karena ISP yang lain belum ada jaringan sementara masih setia sama Indihome. Kalau ada ISP yang lebih baik dan harga lebih murah mungkin masih menjadi pertimbanagan untuk mencoba.
Saya sangat puas memakai produk dari ISP plat merah ini kualitasnya bagus dan pelayanan menurut saya cukup memuaskan, bagaimana pengalaman anda jika ada yang berkenan bisa share di kolom komentar.
Tags
Blogging