Iklan 728x90

Macam macam Metode Load Balance di Mikrotik


Mikrotik menyediakan banyak fitur dalam salah satunya Load Balance, merupakan teknik untuk mendistribusikan beban trafik pada dua atau lebih jalur koneksi secara seimbang sehingga trafik dapat berjalan secara optimal dan meningkatkan troughput dan memperkecil waktu tanggap untuk menghindari beban berlebih pada satu jalur koneksi. 

Mungkin masih banyak beranggapan bahwa teknik load balance dapat meningkatkan bandwidth, sebenarnya metode load balance tidak akan menambah bandwidth yang di dapat hanya bertugas membagi trafik dari koneksi yang di dapatkan agar dapat di pakai secara seimbang.

metode load balance ada 4 metode yang umum di pergunakan namunmasing masing metode mempunyai kelebihan dan kekurangan dan memiliki karakteristik masing masing. Kita bahas satu persatu.

1. Static route dengan Address list

Static route Address list adalah metode load balance yang berfungsi mengelompokkan suatu rangr IP Address agar dapat melewati salah satu gateway dengan menggunakan static routing. Metode ini sering di gunakan pada warnet untuk membedakan PC Browsing dengan PC untuk Game online dengan membedakan source address pada paket data. 

Kelebihan: dapat membagi jaringan dengan topologi yang sederhana, jarang terjadi disconnection pada client yang disebabkan perpindahan gateway karena load balance.
Kekurangan: Dapat terjadi overload jika yang aktif hanya client-client pada salah satu address list saja.

2. Equal Cost Multi Path (ECMP)

Equal Cost Multi Path adalah pemilihan jalur keluar secara bergantian trafik yang melewati gateway. Contohnya jika ada dua gateway, dia akan melewati kedua gateway tersebut dengan beban yang sama (Equal Cost) pada masing-masing gateway.

ECMP dapat dilakukan dengan konfigurasi default route dengan menggunakan beberapa gateway sekaligus, dengan nilai distance dari beberapa gateway itu adalah sama. Adanya nilai distance yang sama, router mikrotik akan menggunakan beberapa gateway secara bersamaan secara round robin (acak).

Kelebihan: Dapat membagi beban jaringan berdasarkan  perbandingan kecepatan di antara 2 ISP.
Kekurangan: Sering terjadi disconnection yang disebabkan oleh routing table yang restart secara otomatis setiap 10 menit.

3. Nth

NTH sendiri adalah sebuah fitur pada firewall yang digunakan sebagai penghitung (counter) dari paket data atau koneksi (packet new). Ada dua parameter utama dari NTH ini, yaitu "Every" dan "Packet".

"Every" merupakan parameter penghitung (counter) sedangkan "Packet" adalah penunjuk paket keberapa rule dari NTH ini akan dijalankan. Dengan demikian penggunaan NTH ini dilakukan dengan mengaktifkan counter pada mangle, kemudian ditandai dengan 'Route-Mark'. Sehingga dengan route mark ini digunakan sebagai dasar untuk membuat policy route.

Nth merupakan sebuah bilangan integer (bilangan ke-N). Nth menggunakan algoritma round robin untuk menentukan pembagian pemecahan connection yang akan di-mangle ke rute yang dibuat untuk load balancing. 

Kelebihan: Dapat membagi penyebaran paket data yang merata pada masing-masing gateway.
Kekurangan: Kemungkinan terjadi terputusnya koneksi yang disebabkan perpindahan gateway karena load balancing.

4. Per Connection Classifier (PCC)

PCC mengelompokkan trafik koneksi yang keluar masuk router menjadi beberapa kelompok. Pengelompokan ini bisa dibedakan berdasarkan src-address, dst-address, src-port dan dst-port.

Mikrotik akan mengingat-ingat jalur gateway yang telah dilewati di awal trafik koneksi. Sehingga pada paket-paket data selanjutnya yang masih berkaitan akan dilewatkan pada jalur gateway yang sama dengan paket data sebelumnya yang sudah dikirim.

Kelebihan: Mampu memspesifikasikan gateway untuk tiap paket data yang masih berhubungan dengan data yang sebelumnya yang sudah dilewatkan pada salah satu gateway.
Kekurangan: Beresiko terjadi overload pada salah satu gateway yang disebabkan oleh pengaksesan situs yang sama.


Post a Comment

0 Comments