5 Jenis Routing Protocol dan Pengertiannya



Routing adalah suatu protokol yang digunakan untuk mendapatkan rute dari satu jaringan ke jaringan yang lain. Rute ini, disebut dengan route dan informasi route secara dinamis dapat diberikan ke router yang lain. Routing Protocol akan melakukan broadcast dan mempelajari jaringan yang terhubung berupa network path yang tersedia. Dengan adanya rouitng protocol router yang berbeda bisa saling berkomunikasi dan bertkar informasi dan mendapatkan jalur rote yang paling efisien.

Jenis-jenis routing protocol diantaranya: OSPF, RIP, BGP, IGRP, EIGRP,  semua protokol tersebut termasuk ke dalam routing dinamis

1. Routing Information Protocol (RIP)
Protokol routing dinamis yang digunakan dalam jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network). Oleh karena itu protokol ini diklasifikasikan sebagai Interior Gateway Protocol (IGP). Teknik yang di gunakan menggunakan algortima Bellman-Ford. Pertama kali dikenalkan pada tahun 1969 dan merupakan algoritma routing yang pertama pada ARPANET. Versi awal dari routing protokol ini dibuat oleh Xerox Parc’s PARC Universal Packet Internetworking dengan nama Gateway Internet Protocol. Kemudian diganti nama menjadi Router Information Protocol (RIP) yang merupakan bagian Xerox network Services.

Kelebihan RIP :
a.    Menggunakan metode Triggered Update.
b.    RIP menggunakan timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing.
c.    Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered update).
d.   Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan.

Kekurangan RIP :
a.    Jumlah host Terbatas
b.    RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route.
c.    RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM).
d.   Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada

2.    Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)
Merupakan protocol distance vector yang diciptakan oleh perusahaan Cisco untuk mengatasi kekurangan RIP. Jumlah hop maksimum menjadi 255 dan sebagai metric, IGRP menggunakan Bandwidth, MTU, Delay Dan Load. IGRP adalah protocol routing yang menggunakan Autonomous System (AS) yang dapat menentukan routing berdasarkan system, interior atau exterior.Administrative distance untuk IGRP adalah 100. Protokol ini menggunakan algoritma “distance vector”. Update routing pada protokol ini dilakukan secara broadcast setiap 90 detik.

IGRP mengirimkan update routing setiap interval 90 detik, kunci protocol IGRP adalah:
a.     Secara otomatis dapat menangani topologi yang komplek
b.     Kemampuan ke segmen dengan bandwidth dan delay yang berbeda
c.     Skalabilitas, untuk fungsi jaringan yang besar

Kelebihan IGRP
a. Support sampai = 255 hop count

Kekurangan IGRP
b. Jumlah Host terbatas

3.    Open Short Path First (OSPF)
OSPF  merupakan  sebuah  routing  protokol  yang  hanya  dapat  bekerja  dalam  jaringan internal  di  mana masih memiliki hak administrasi terhadap jaringan tersebut. OSPF juga merupakan routing protokol yang berstandar  terbuka,  yaitu  routing  protokol  ini  bukan  ciptaan  dari  vendor  manapun. 

Jika jaringan komputer memiliki banyak router, dan tidak semuanya adalah router Cisco, maka Anda tidak dapat menggunakan IGRP. jadi pilihan Anda tinggal RIP v1, RIP v2, atau OSPF. Jika jaringan yang dikelola adalah jaringan besar, maka OSPF adalah pilihan protokol satu-satunya agar semua router tersebut bisa melakukan routing.

Setiap  protokol  routing  memiliki  kelebihan  dan  kekurangan  masing-masing.  Routing  Information Protocol (RIP) dan OSPF salah satu dari dynamic routing. Namun OSPF lebih baik daripada RIP, karena RIP dapat menimbulkan routing loop dan menggunakan bandwith yang lebih besar

Kelebihan OSPF
a. Mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus
b. Tidak menghasilkan routing loop 
c. Waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat
d. Membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area.
e. Menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan 

Kekurangan OSPF
a. Membutuhkan basis data yang besar
b. Lebih rumit

4. EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)
Protokol ini menggunakan algoritma “advanced distance vector” dan menggunakan “cost load balancing” yang tidak sama. Algoritma yang dipakai adalah kombinasi antara “distance vector” dan “link-state”, serta menggunakan Diffusing Update Algorithm (DUAL) untuk menghitung jalur terpendek.

Merupakan hasil pengembangan dari routing ptotokol pendahulunya yaitu IGRP yang keduanya adalah routing pengembangan dari CISCO. Pengembangan itu dihasilkan oleh perubahan dan bermacam-macam tuntutan dalam skala jaringan yang besar. EIGRP menggabungkan kemampuan dari Link-State Protokol dan Distance Vector Protokol, terlebih lagi EIGRP memuat beberapa protocol penting yang secara baik meningkatkan efisiensi penggunaannya ke routing protocol lain.

Distance vector protocol merawat satu set metric yang kompleks untuk jarak tempuh ke jaringan lainnya. Broadcast-broadcast EIGRP di-update setiap 90 detik ke semua router EIGRP yang berdekatan. Setiap update hanya memasukkan perubahan jaringan. EIGRP sangat cocok untuk diterapkan pada jaringan komputer yang besar. IGRP dan EIGRP sama-sama sudah mempertimbangkan masalah bandwitdh yang ada dan delay yang terjadi.

Kelebihan EIGRP
a. Melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop.
b. Memerlukan lebih sedikit memori dan proses
c. Memerlukan fitur loopavoidance

Kekurangan EIGRP
a. Hanya untuk Router Cisco

5.    Border Gateway Protocol (BGP)
BGP  adalah  exterior  protocol  gateway  untuk  komunikasi  antara  router  dalam autonomous system yang berbeda, BGP menggantikan EGP versi lama yang digunakan  pada ARPANET. 
BGP adalah inti dari protokol routing internet. Protocol ini yang menjadi backbone dari jaringan internet dunia. 

BGP adalah protokol routing inti dari internet yg digunakan untuk melakukan pertukaran informasi routing antar jaringan. Ia bekerja dengan cara memetakan sebuah tabel IP network yang menunjuk ke jaringan yg dapat dicapai antar Autonomous System (AS). Hal ini digambarkan sebagai sebuah protokol path vector. BGP tidak menggunakan metrik IGP (Interior Gateway Protocol) tradisional, tapi membuat routing decision berdasarkan path, network policies, dan atau ruleset

BGP digunakan untuk pertukaran informasi routing untuk Internet dan merupakan protokol yang digunakan antar penyedia layanan Internet (ISP) pelanggan jaringan, seperti perguruan tinggi dan perusahaan. Pelanggan menyambung ke ISP, dan ISP menggunakan BGP untuk bertukar pelanggan dan rute ISP .

Kelebihan BGP
a. Sangat sederhana dan mudah dalam instalasi

Kekurangan BGP
a. Terbatas dalam menggunakan topologi.

Post a Comment

Previous Post Next Post